Ia hanya ingat akan pesan ibunya, ia harus berjalan ke arah matahari terbit. Maka, ia pun mengayunkan langkahnya ke arah timur, menyongsong terangnya matahari. Apakah matahari yang harus menjadi tujuannya? Pastilah bukan. Matahari hanyalah arah, ke mana ia harus melangkah. Ia harus melangkah ke terbitnya matahari agar teranglah jalan yang akan dilaluinya.
Tokoh Sukrosono dalam Anak Bajang Mengayun Bulan (Oleh Sindhunata), seri 34 Kompas 31 Oktober 2021
Renungan sendiri.....
Dalam Doa Bapa Kami
Berilah kami rejeki pada hari ini..
Rejeki itu sekedar sarana (arah) , bukan tujuan.
Kadang matahari saat siang tertutup mendung
- rejeki kita lagi seret
Tapi (matahari) rejeki tetap ada, untuk kita ( juga untuk orang lain)
Agar kita tdk melulu me ngejar rejeki dan menumpuk seolah olah ingin menguasai untuk diri sendiri. Jadi mencari rejeki adalah sarana untuk berbagi kasih dengan sesama sehingga terciptalah surga di bumi (...datanglah kerajaanMu diatas bumi seperti di dalam surga)
Comments
Post a Comment